Pangkogabwilhan III: OPM menjadikan warga sipil sebagai tameng

Pangkogabwilhan III: OPM menjadikan warga sipil sebagai tameng

Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan III (Pangkogabwilhan III) Letjen TNI Dudung Abdurachman baru-baru ini mengungkapkan bahwa Organisasi Papua Merdeka (OPM) telah menggunakan warga sipil sebagai tameng dalam penyerangan terhadap aparat keamanan. Hal ini menjadi perhatian serius bagi pihak militer karena menempatkan warga sipil dalam bahaya yang tidak seharusnya.

Menurut Letjen TNI Dudung Abdurachman, OPM telah menggunakan taktik yang tidak manusiawi dalam melakukan aksinya. Mereka tidak segan-segan menggunakan warga sipil sebagai perisai hidup mereka saat terlibat dalam konflik dengan aparat keamanan. Hal ini tentu sangat merugikan dan tidak bertanggung jawab, karena warga sipil seharusnya dilindungi dan tidak dijadikan sebagai alat untuk mencapai tujuan politik.

Pangkogabwilhan III telah memberikan peringatan kepada OPM untuk tidak melibatkan warga sipil dalam konflik bersenjata. Pihak militer juga akan terus melakukan upaya untuk melindungi dan mengamankan warga sipil dari ancaman yang datang dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

Selain itu, Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan III juga mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah Papua. Keharmonisan antara aparat keamanan, warga sipil, dan pihak terkait lainnya sangat penting untuk menciptakan situasi yang aman dan tenteram bagi semua pihak.

Dengan adanya peran serta dari seluruh elemen masyarakat, diharapkan konflik di Papua dapat segera diselesaikan dan perdamaian dapat terwujud. Pangkogabwilhan III siap bekerja sama dengan pihak terkait untuk mencapai tujuan tersebut dan melindungi warga sipil dari segala bentuk ancaman yang ada.

Dengan demikian, peran serta dan kerjasama dari semua pihak sangat diperlukan untuk menjaga keamanan dan ketertiban di Papua. Semoga situasi di Papua dapat segera pulih dan perdamaian dapat terwujud di wilayah tersebut.