Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD telah meminta Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) untuk mempersiapkan alutsista (alat utama sistem pertahanan) guna melakukan modifikasi cuaca di Indonesia. Permintaan ini dilakukan dalam rangka mengatasi fenomena cuaca ekstrem yang sering terjadi di Tanah Air.
Menko Polhukam menekankan pentingnya upaya modifikasi cuaca sebagai salah satu langkah dalam menghadapi dampak perubahan iklim yang semakin nyata. Dengan melakukan modifikasi cuaca, diharapkan dapat mengurangi intensitas bencana alam seperti banjir, tanah longsor, kekeringan, dan angin kencang yang sering melanda Indonesia.
KSAU diminta untuk segera menyiapkan alutsista yang dibutuhkan untuk melaksanakan modifikasi cuaca, termasuk pesawat khusus dan peralatan lainnya. Selain itu, KSAU juga diminta untuk bekerja sama dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) serta lembaga terkait lainnya dalam merancang strategi modifikasi cuaca yang efektif dan aman.
Modifikasi cuaca sendiri merupakan upaya manusia untuk mempengaruhi proses cuaca alam dengan tujuan tertentu, seperti menghindari bencana alam atau meningkatkan produksi pertanian. Meskipun kontroversial, modifikasi cuaca telah diakui sebagai salah satu solusi dalam menghadapi dampak perubahan iklim yang semakin parah.
Dengan adanya dukungan dari Menko Polhukam, diharapkan upaya modifikasi cuaca di Indonesia dapat dilaksanakan dengan baik dan memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat. Selain itu, peran KSAU dan institusi terkait lainnya dalam menjalankan program modifikasi cuaca juga diharapkan dapat meningkatkan kesiapsiagaan Indonesia dalam menghadapi bencana alam yang semakin kompleks dan sering terjadi.