Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Tjahjo Kumolo, menegaskan bahwa GovTech bukan sekadar aplikasi teknologi, tetapi lebih kepada keterpaduan layanan yang diberikan kepada masyarakat. Hal ini disampaikan dalam acara Seminar Nasional GovTech yang diselenggarakan baru-baru ini.
Dalam pidatonya, Menteri Tjahjo Kumolo menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik. Namun, menurutnya, penerapan GovTech tidak hanya sebatas pengembangan aplikasi teknologi semata, melainkan juga harus diiringi dengan keterpaduan layanan yang menyeluruh.
Menteri PANRB mencontohkan beberapa inisiatif GovTech yang telah dilakukan oleh pemerintah, seperti aplikasi e-RT dan e-RW yang memudahkan warga dalam mengakses informasi dan layanan publik di tingkat kelurahan. Selain itu, pemerintah juga telah mengembangkan aplikasi Sistem Informasi Kepegawaian (SIKEP) untuk mempercepat proses administrasi kepegawaian di instansi pemerintah.
Terkait dengan keterpaduan layanan, Menteri Tjahjo Kumolo menekankan pentingnya kolaborasi antarinstansi pemerintah dalam menyediakan layanan yang terintegrasi dan mudah diakses oleh masyarakat. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelayanan publik serta memberikan pengalaman yang lebih baik bagi masyarakat.
Selain itu, Menteri Tjahjo Kumolo juga menyoroti pentingnya pengembangan SDM yang kompeten dalam bidang teknologi informasi bagi penyelenggara pelayanan publik. Pemerintah perlu terus mengedukasi dan melatih para pegawai negeri dalam menguasai teknologi dan memanfaatkannya secara optimal dalam meningkatkan kualitas pelayanan.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa GovTech bukan sekadar tentang pengembangan aplikasi teknologi, tetapi lebih kepada keterpaduan layanan yang menyeluruh dan kolaborasi antarinstansi pemerintah. Melalui penerapan GovTech yang baik, diharapkan pelayanan publik di Indonesia dapat semakin berkualitas dan memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat.